Memiliki buah hati yang sehat dan aktif adalah impian semua mama. Saat hamil, Anda perlu melakukan upaya ekstra untuk menjaga kesehatan. Sebab
pada banyak kasus, penyakit yang diderita calon mama mempengaruhi
kondisi janin yang dikandungnya.
Sedini apa komplikasi kehamilan dapat dideteksi? “Tergantung jenis komplikasinya. Untuk blighted ovum misalnya, sudah dapat dideteksi pada usia kehamilan 8 minggu,” ujar dr. Shinta Utami, SpOG.
Lalu langkah apakah yang harus dijalani agar janin bisa berkembang dengan baik di dalam rahim dan ia tumbuh menjadi anak yang sehat? Dr. Shinta yang pernah menulis buku “100 Info Penting Kehamilan” ini membagi beberapa tip untuk menghindari komplikasi kehamilan agar janin sehat selama dikandung.
Jaga kebersihan diri, terutama di daerah vagina agar tidak terjadi keputihan. Selama ini keputihan sering kali diabaikan. Padahal, keputihan dapat berlanjut pada infeksi yang nantinya dapat menular kepada janin yang dikandung. “Maka kalau ada keputihan, sebaiknya cepat diobati,” tuturnya.
Cek prahamil. Sebelum hamil, usahakan untuk melakukan cek kesehatan seperti TORCH, gula darah, dan sebagainya. Hal ini untuk mendeteksi penyakit atau kelainan yang mungkin diderita calon mama yang berisiko ditularkan kepada janinnya.
Terapkan pola hidup sehat. Usahakan untuk mengatur pola makan dengan baik. Cukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dan rutinlah berolahraga.
Cek rutin saat hamil. Jika sudah diketahui hamil, sedari awal periksakan kehamilan ke dokter secara rutin sesuai jadwal. Dr. Shinta mengingatkan, jangan ‘belanja’ dokter. Sering terjadi calon mama berpindah-pindah dari satu dokter ke dokter yang lain. “Gunakan satu dokter saja. Jika ‘belanja’ dokter, medical record tersebar. Dokter akhirnya tidak bisa tahu riwayat kehamilan pasien.” ujar dr. Shinta.
Sedini apa komplikasi kehamilan dapat dideteksi? “Tergantung jenis komplikasinya. Untuk blighted ovum misalnya, sudah dapat dideteksi pada usia kehamilan 8 minggu,” ujar dr. Shinta Utami, SpOG.
Lalu langkah apakah yang harus dijalani agar janin bisa berkembang dengan baik di dalam rahim dan ia tumbuh menjadi anak yang sehat? Dr. Shinta yang pernah menulis buku “100 Info Penting Kehamilan” ini membagi beberapa tip untuk menghindari komplikasi kehamilan agar janin sehat selama dikandung.
Jaga kebersihan diri, terutama di daerah vagina agar tidak terjadi keputihan. Selama ini keputihan sering kali diabaikan. Padahal, keputihan dapat berlanjut pada infeksi yang nantinya dapat menular kepada janin yang dikandung. “Maka kalau ada keputihan, sebaiknya cepat diobati,” tuturnya.
Cek prahamil. Sebelum hamil, usahakan untuk melakukan cek kesehatan seperti TORCH, gula darah, dan sebagainya. Hal ini untuk mendeteksi penyakit atau kelainan yang mungkin diderita calon mama yang berisiko ditularkan kepada janinnya.
Terapkan pola hidup sehat. Usahakan untuk mengatur pola makan dengan baik. Cukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dan rutinlah berolahraga.
Cek rutin saat hamil. Jika sudah diketahui hamil, sedari awal periksakan kehamilan ke dokter secara rutin sesuai jadwal. Dr. Shinta mengingatkan, jangan ‘belanja’ dokter. Sering terjadi calon mama berpindah-pindah dari satu dokter ke dokter yang lain. “Gunakan satu dokter saja. Jika ‘belanja’ dokter, medical record tersebar. Dokter akhirnya tidak bisa tahu riwayat kehamilan pasien.” ujar dr. Shinta.